ï»żPengertianLingkungan Hidup Alamiah dan Lingkungan Hidup Binaan; Erosi Tanah - Jenis, Faktor Penyebab, Pengaruh dan Cara Penanganannya; Definisi Lengkap Tentang Faktor dan Proses Pembentukan Tanah; Banjir - Penyebab, Dampak, dan Usaha Mengurangi Risiko Banjir; Penjelasan Terlengkap Tentang Pengertian dan Proses Siklus Air (Hidrologi)
Lingkungan hidup buatan tentu menjadi salah satu definisi lingkungan hidup merupakan buatan manusia sehingga dalam kondisi inilah memiliki keanekaragaman hayati yang rendah. Penjelasan terkait dengan lingkungan buatan ini senidri terbentuk sebagai hasil modifikasi manusia di lingkungan alam. Misalnya saja yang mudah ditemukan seperti kota, ladang atau sawah yang dibudidayakan adalah contoh lingkungan buatan. Dalam lingkungan buatan, lingkungan alam diubah sesuai dengan kebutuhan penduduk yang tinggal di dalamnya. Lingkungan hidup buatan kerapkali dikenal dalam objek studi geografi sebagai arti lingkungan hidup binaan yang dihasilkan dari buatan manusia melalui kajian-kajian ekologi dalam memaksimalkan berbagai jenis sumber daya alam sehingga bisa lebih produktif, Ciri Lingkungan Hidup Buatan Lingkungan hidup buatan dicirikan oleh beberapa hal berikut ini Lingkungan hidup buatan merupakan kebalikan dari lingkungan hidup alami Berbagai jenis lingkungan buatan di mana manusia telah mengubah lanskap secara mendasar misalnya seperti pengaturan perkotaan dan konversi lahan pertanian, sehingga lingkungan alam sangat berubah menjadi lingkungan yang menyesuaikan keutuhan manusia. Ekosistem memerlukan intervensi manusia Artinya ekosistem buatan tidak mandiri, dan ekosistem akan musnah tanpa bantuan manusia. Misalnya, pertanian adalah ekosistem buatan yang terdiri dari tumbuhan dan spesies di luar habitat aslinya. Tanpa manusia, ekosistem ini tidak dapat menopang dirinya sendiri. Tumbuhan dan hewan membutuhkan bantuan manusia untuk makan dan bertahan hidup. Keanekaragaman Hayati Rendah Keanekaragaman akan lebih rendah dibandingkan dengan sistem alam. Hal ini tentusaja dapat terjadi dengan mudah apabila spesies yang tidak atau kurang disukai kemungkinan besar akan berkurang secara perlahan karena pemaksimalan sumber daya yang diperlukan. Bersifat Pragmatis Berbeda dengan lingkungan hidup alami yang tidak pasti dan tidak berkembang melalui trial and error dalam nilai kelangsungan hidupnya, ekosistem buatan bersifat pragmatis dengan tujuan yang ditetapkan dengan baik. Sistem buatan lebih rapuh dan lebih rentan terhadap kegagalan karena kurangnya keragaman dan sistem pengaturan diri yang kuat, yang menjadi ciri sistem alami. Lebih Produktif Lingkungan hidup buatan lebih produktif dari perspektif antroposentris. Hasil lahan dengan teknik budidaya yang lebih baik, teknik kloning, hasil susu dengan praktik peternakan modern dan lain sebagainya adalah contoh peningkatan produktivitas proses alami dengan campur tangan manusia. Ketergantungan dengan Alam Semesta Lingkungan hidup buatan bergantung pada hukum alam semesta. Manusia hanyalah seorang penemu tetapi bukan pembuat hukum alam. Di sini lingkungan hidup buatan bukanlah kontradiksi dan negasi dari sistem alam. Hanya proporsi dan kecepatan interaksi ekologis yang dapat diganggu, untuk keuntungan manusia. Karenanya semua yang disebut ekosistem buatan hanyalah semi-buatan. Contoh Lingkungan Hidup Buatan Adapun untuk contoh lingkungan hidup buatan di masyarakat. Misalnya saja; Lahan pertanian Taman Kota Bendungan Akuarium Kota modern Hidroponik budidaya tanaman tanpa tanah dan sinar matahari. Dalam hal ini penting dipahami bahwa lingkungan kota buatan manusia membutuhkan konsumsi energi dan bahan dalam jumlah berlebihan dan membutuhkan perawatan, pengawasan yang konstan. dan manajemen agar tetap layak huni. Kesimpulan Dari penjelasan yang dikmeukakan dapatlah dikatakan bahwa setidaknya ada perbedaan yang paling menonjol dalam lingkungan alam yang terjadi secara bebas di alam daripada diciptakan oleh manusia disebut sebagai ekosistem ekosistem alami. Dimana ekosistem yang dibuat oleh manusia untuk tujuan komersial atau manfaat lainnya dikenal sebagai ekosistem buatan. Ekosistem ini dimodifikasi oleh manusia untuk keuntungan mereka sendiri dan dapat berupa terestrial atau akuatik. Nah, itulah tadi artikel yang bisa kami uraikan pada segenap pembaca berkenaan dengan karakteristik lingkungan hidup buatan dan contohnya yang mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Semoga memberi edukasi bagi kalian yang membutuhkannya. Diah Ainurrohmah Adalah Alumni Jurusan Geografi dan Saat Ini Sedang Proses Penyelesaian Program Pascasarjana Geografi di Kampus Negeri Jawa Tengah
Faktorpembentuk tanah yang terakhir ialah waktu, waktu sangat mempengaruhi sifat fisik, kimia dan biologi dari tanah yang terbentuk. Hal ini menyebabkan dalam ilmu tanah kita mengenai istilah tanah tua, tanah dewasa dan tanah muda. Tanah muda ialah tanah yang perbedaan bahan mineral dan bahan organik masih tampak sehingga bahan induknya masih
Penjelasan Lengkap Pengertian Lingkungan Hidup Alamiah dan Lingkungan Hidup Binaan Manusia hidup di muka bumi ini tidak sendirian, melainkan bersama makhluk hidup yang lain, yaitu tumbuhan, hewan, dan jasad renik. Keberadaan makhluk hidup yang lain itu tidak pasif terhadap manusia, tetapi hidup manusia berhubungan erat dengan mereka. Hubungan kehidupan manusia dengan makhluk hidup yang lain di bumi dapat kita buktikan dalam kehidupan sehari-hari. Manusia akan selalu membutuhkan tumbuhan dan hewan untuk memperoleh oksigen dan makanan. Namun, sebaliknya tumbuhan, hewan, dan jasad renik tetap dapat hidup meskipun tidak ada manusia. Manusia bersama makhluk hidup yang lain menenempati suatu ruang tertentu. Selain makhluk hidup, di dalam ruang tersebut juga terdapat makhluk tak hidup, antara lain udara yang terdiri dari bermacam-macam gas, air dalam bentuk uap, cair, dan padat, serta tanah dan batu. Ruang yang menjadi tempat makhluk hidup dan tak hidup tersebut dinamakan lingkungan hidup. Lingkungan hidup dapat diartikan sebagai kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Permasalahan lingkungan hidup mulai mendapat perhatian yang sangat serius dari dunia internasional sejak tahun 1970-an, yaitu setelah diadakannya Konferensi PBB tentang lingkungan hidup di StockÂŹholm, Swedia tahun 1972. Konferensi tersebut dikenal pula sebagai Konferensi Stockholm dan tanggal pembukaan kegiatan konferensi, yaitu 5 Juni disepakati sebagai Hari Lingkungan Hidup se Dunia. Salah satu resolusi yang dihasilkan dalam Konferensi Stockholm adalah didirikannya badan khusus dalam PBB yang bertugas mengurus permasalahan lingkungan hidup. Badan PBB tersebut adalah United Nation Environmental Programme UNEP yang markasnya berada di Nairobi, Kenya. Lingkungan hidup dibedakan menjadi dua macam, yaitu lingkungan hidup alamiah dan lingkungan hidup binaan. Lingkungan hidup alamiah adalah suatu sistem yang amat dinamis yang merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, makhluk hidup, dan komponen- komponen abiotik lainnya tanpa adanya campur tangan manusia. Interaksi yang terjadi di dalam lingkungan alamiah dan sekitarnya membentuk suatu sistem ekologi ekosistem. Tingkat heterogenitas organisme hidup dalam ekosistem alamiah sangat tinggi. Oleh karena itu, ekosistem alami mampu memper- tahankan proses kehidupan di dalamnya secara sendiri. Salah satu contoh lingkungan hidup alamiah adalah hutan primer. Di dalam lingkungan alamiah itu terjadi interaksi antarkomponen lingkungan, pertukaran energi dengan materi, serta pergantian suksesi komunitas tumbuhan dan hewan sebagai respons terhadap perubahan lingkungan yang ditimbulkan oleh peristiwa alam. Peristiwa-peristiwa alam tersebut antara lain gempa bumi, kebakaran hutan, banjir, dan perubahan iklim. Suksesi alamiah dalam lingkungan hidup dapat terjadi berkali-kali, namun akhirnya selalu membentuk komunitas yang stabil. Sebaiiknya. suksesi dalam hutan primer yang terjadi akibat kegiatan manusia, seperti penebangan hutan, perladangan berpindah, pertambangan, pembukaan hutan untuk pertanian, dan perkebunan menvebabkan lingkungan hidup alamiah menjadi lingkungan hidup binaan. Lingkungan Hidup Binaan Lingkungan hidup binaan adalah lingkungan hidup alamiah yang sudah didominasi oleh kehadiran manusia. Lingkungan hidup binaan dapat terbentuk antara lain karena jumlah penduduk dan kebutuhan hidup manusia yang makin meningkat sehingga memaksa manusia mengubah lingkungan hidup alamiah. Di dalam proses membentuk lingkungan hidup binaan itu manusia menghasilkan limbah. Oleh karena itu, lingkungan hidup binaan selalu ditandai oleh adanya limbah yang berdampak langsung atau tidak langsung bagi kehidupan manusia, baik dampak fisik maupun sosial. Lingkungan hidup buatan bersifat labil karena tingkat heterogenitas organisme hidup di dalamnya rendah. Oleh karena itu, untuk mempertahankan bentuk lingkungan hidup tersebut perlu diberi bantuan energi dari luar oleh manusia. Contoh lingkungan hidup binaan adalah sawah dan tempat wisata alam pantai. Sekian materi yang diberikan seputar Pengertian Lingkungan Hidup Alamiah dan Lingkungan Hidup Binaan, semoga dapat membantu dan menambah wawasan para pembaca khusus nya dalam pelajaran Geografi. Semoga artikel ini bermanfaat, sampai bertemu dipostingan selanjutnyaâŠ
Lingkunganhidup binaan adalah lingkungan hidup yang dibentuk, dimodifikasi, dikelola dan ditentukan kondisinya oleh manusia guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Lingkungan hidup alami adalah lingkungan hidup yang telah ada di alam tanpa memperoleh gangguan atau dimodifikasi oleh manusia.
Lingkungan adalah sesuatu yang sangat dekat dengan kehidupan berdasarkan interaksi alam dengan masyarakat. Istilah ini bahkan mempunyai cakupan sangat luas seiring perkembangannya. Namun secara sederhana lingkungan berhubungan erat dengan alam dan penyusunnya. Sayangnya, diantara sekian permasalahan yang dihadapi oleh manusia, kondisi lingkungan merupakan salah satu hal yang berdampak besar. Sebab kehidupan manusia sangat bergantung pada keadaan di sekitarnya. Oleh sebab itu berbagai upaya terus dilakukan untuk melestarikan lingkungan. Pengertian Lingkungan1. Lingkungan Secara Umum2. Lingkungan Menurut Para Ahlia. Menurut Undang Undang No. 23 Tahun 1997b. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBIc. Menurut Ensiklopedia Kehutanand. Menurut S. J. McNaughton dan Larry L. Wolfe. Menurut Michael Allabyf. Menurut Otto Soemarwotog. Menurut Jonny Purbah. Menurut Ahmad 1987i. Menurut St. Munadjat Danusaputroj. Menurut Supardi 2003k. Menurut Emil Salim 1976l. Menurut Bintartom. Menurut Sri Hayatin. Menurut Amsyari 1989o. Menurut Soedjonop. Menurut Sambas Wirakusumahq. Menurut Darsono 1995r. Kamus EkologiJenis Lingkungan1. Lingkungan Berdasarkan Proses Terbentuknyaa. Lingkungan Alamib. Lingkungan Buatan2. Lingkungan Berdasarkan Unsur Pembentuknyaa. Lingkungan Biotikb. Lingkungan AbiotikFungsi & ManfaatPenyebab Kerusakan Lingkungan1. Faktor Alam2. Faktor BuatanUpaya Pelestarian Lingkungan HidupLingkungan di Indonesia Definisi lingkungan dapat dijelaskan dalam beberapa pengertian, mulai dari arti yang sederhana hingga spesifik seperti yang disampaikan oleh para ahli. Secara garis besar pengertian lingkungan dapat dibagi dua, yaitu pengertian secara umum dan pengertian menurut para ahli sebagai berikut 1. Lingkungan Secara Umum Secara umum lingkungan dapat diartikan sebagai kombinasi dari berbagai unsur fisik meliputi sumber daya alam seperti flora dan fauna, air, tanah, mineral, serta energi matahari. Lingkungan juga mencakup hal-hal yang diciptakan manusia termasuk bagaimana cara mengelola lingkungan fisik. Pengertian lain dari lingkungan secara umum adalah segala hal yang berada di sekitar manusia yang tinggal secara bersama-sama dan kemudian saling mempengaruhi satu sama lain terhadap kondisi kehidupan manusia. Lingkungan terdiri atas dua komponen yang bersifat biotik dan abiotik. Komponen biotik merupakan segala hal yang memiliki nyawa, seperti manusia, hewan, tubuhan, serta mikroorganisme berupa bakteri dan virus. Sedangkan komponen abiotik adalah segala hal yang tak bernyawa seperti air, udara, tanah, cahaya, iklim, kelembaban, dan suara. Pixabay 2. Lingkungan Menurut Para Ahli Pengertian lingkungan menurut para ahli mencakup pendapat para pakar lingkungan dan pengertian secara tertulis di dalam kamus dan perundang-undangan. Berikut ini adalah berbagai pengertian lingkungan yang dikemukakan oleh para ahli, yaitu a. Menurut Undang Undang No. 23 Tahun 1997 Berdasarkan Undang-Undang No. 23 tahun 1997, arti lingkungan hidup adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan dalam suatu ruang dengan benda, keadaan, daya, dan makhluk hidup. Termasuk juga di dalamnya adalah manusia serta perilakunya yang berpengaruh terhadap kehidupan dan kesejahteraan manusia itu sendiri serta makhluk hidup lainnya. b. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, lingkungan adalah daerah, kawasan, dan sebagainya yang ada di dalamnya, Lingkungan juga dapat diartikan sebagai suatu bagian yang ada di dalam kelurahan dan menjadi lingkungan kerja dari pelaksanaan pemerintahan desa. c. Menurut Ensiklopedia Kehutanan Sebagai objek kajian dari bidang kehutanan, dalam Ensiklopedia Kehutanan juga terdapat pengertian singkat lingkungan. Di dalam Ensiklopedia tersebut disebutkan bahwa lingkungan adalah jumlah total dari seluruh faktor non-genetik yang mempunyai pengaruh terhadap pertumbuhan dan reproduksi pohon. d. Menurut S. J. McNaughton dan Larry L. Wolf S. J. McNAughton dan Larry L. Wolf berpendapat bahwa definisi lingkungan adalah seluruh faktor eksternal baik yang bersifat biologis ataupun fisika, dimana faktor-faktor tersebut berpengaruh langsung terhadap kehidupan, pertumbuhan, perkembangan, serta aktivitas reproduksi dari organisme. e. Menurut Michael Allaby Michael Allaby juga menyatakan pendapat mengenai pengertian lingkungan, penjelasan tentang lingkungan hidup adalah lingkungan fisik, biotis, dan juga kimiawi yang mengelilingi kehidupan organisme. f. Menurut Otto Soemarwoto Otto Soemarwoto memaparkan pengertian lingkungan secara lebih kompleks. Menurutnya lingkungan dalam Bahasa Inggris adalah environment. Lingkungan dapat diartikan sebagai jumlah semua benda dan keadaan dari suatu ruang yang menjadi tempat manusia tinggal dan mempengaruhi kehidupan. Jumlah pada ruang tinggal tersebut secara teoritis memang tidak terbatas, akan tetapi secara praktis jumlahnya terbatas sesuai dengan keperluan yang telah ditentukan misalnya unsur alam seperti laut, sungai, jurang, ataupun unsur dalam dunia politik dan lain sebagainya. Secara sederhana, pengertian lingkungan hidup atau lingkungan berdasarkan pendapat Otto Soemarwoto adalah segala hal yang ada pada seluruh makhluk hidup ataupun organisme yang mempunyai pengaruh besar terhadap kehidupan makhluh hidup tersebut. g. Menurut Jonny Purba Jonny Purba menyatakan bahwa yang dimaksud sebagai lingkungan adalah sesuatu yang berstatus sebagai lokasi terjadinya segala macam kegiatan atau aktivitas baik yang berupa interaksi sosial pada berbagai kelompok dan juga pranatanya serta seluruh aktivitas lain yang dipengaruhi oleh nilai dan simbol yang berlaku. h. Menurut Ahmad 1987 Ahmad 1987 menyatakan bahwa lingkungan merupakan suatu kesatuan dengan kehidupan manusia dan yang disebut lingkungan hidup adalah satu sistem kehidupan yang di dalamnya terdapat campur tangan dari manusia. i. Menurut St. Munadjat Danusaputro St. Munadjat Danusaputro menyebutkan bahwa lingkungan adalah segala hal berupa benda dan kondisi, serta manusia dengan perbuatan dan tingkah lakunya, yang berada di dalam ruang tempat manusia tinggal serta mempengaruhi kesejahteraan hingga kelangsungan hidup dan jasad renik yang lain. j. Menurut Supardi 2003 Supardi berpendapat arti lingkungan adalah jumlah dari seluruh benda hidup dan benda mati, termasuk segala kondisi yang terdapat di dalam lingkungan tempat tinggal manusia, yaitu tempat di mana manusia ditempatkan. Menurutnya lingkungan terbagi menjadi dua, yaitu lingkungan fisik dan lingkungan non-fisik. k. Menurut Emil Salim 1976 Menurut Emil Salim 1976, lingkungan adalah segala hal yang meliputi benda, keadaan, kondisi, dan pengaruh yang ada di dalam suatu ruang yang ditempati, dimana lingkungan tersebut memiliki pengaruh besar terhadap hal-hal yang hidup termasuk manusia, hewan, dan tumbuhan. l. Menurut Bintarto Bintarto menyatakan pengertian lingkungan secara sederhana dimana lingkungan hidup merupakan segala sesuatu yang terdapat di sekitar kehidupan manusia baik berupa benda maupun non-benda serta dipengaruhi sekaligus mempengaruhi tindakan dan sikap yang dimiliki manusia. m. Menurut Sri Hayati Lingkungan menurut Sri Hayati adalah kesatuan antara suatu ruang dan seluruh benda serta keadaan makhluk hidup yang ada di dalamnya. Pada kesatuan tersebut juga terdapat makhluk hidup dan perilakunya baik manusia ataupun makhluk hidup yang lain demi melangsungkan kehidupan dan kesejahteraan. n. Menurut Amsyari 1989 Amsyari 1989 menjabarkan pengertian lingkungan dalam tiga kelompok. Pertama adalah lingkungan fisik yang merupakan segala sesuatu yang terdapat di sekitar manusia dan wujudnya berbentuk benda mati seperti air, udara, batu, rumah, cahaya, dan sebagainya. Kedua adalah lingkungan biologis yang merupakan segala unsur yang terdapat di sekitar manusia dan menyerupai organisme hidup kecuali yang ada dalam diri manusia sendiri seperti hewan dan tumbuhan. Kemudian yang ketiga adalah lingkungan sosial yang merupakan kehidupan sekumpulan manusia yang berada di suatu lingkungan masyarakat. o. Menurut Soedjono Soedjono menyatakan bahwa lingkungan adalah bagian dari lingkungan hidup. Adapun di dalam lingkungan terdapat dua unsur, yaitu lingkungan hidup jasmani dan lingkungan hidup fisik yang meliputi seluruh faktor dan unsur fisik jasmaniah. Secara sederhana lingkungan dapat diartikan sebagai segala hal tentang kehidupan seperti manusia, hewan, dan tumbuhan. p. Menurut Sambas Wirakusumah Pengertian lingkungan menurut Sambas Wirakusumah adalah seluruh aspek yang terdapat di sekitar manusia. Aspek tersebut meliputi unsur eksternal biologis dengan organisme hidup dan ilmu tentang lingkungan menjadi tempat studi dari lingkungan organisme tersebut. q. Menurut Darsono 1995 Darsono 1995 berpendapat bahwa lingkungan adalah seluruh benda dan kondisi serta manusia dan kegiatannya yang terdapat di dalam suatu ruang di mana manusia tinggal. Semua unsur-unsur tersebut berpengaruh terhadap kesejahteraan dan kelangsungan hidup manusia serta semua yang hidup lainnya. r. Kamus Ekologi Lingkungan menurut kamus ekologi adalah bagian dari keseluruhan yang salaing berhubungan dan berkaitan antara makhluk hidup dengan makhluk non hidup, dimana keseluruhannya berada secara alami di muka bumi dan daerah lainnya. Jenis Lingkungan Berbagai macam lingkungan yang ada di sekitar kehidupan manusia dapat dibagi menjadi beberapa jenis sesuai dengan sudut pandangnya. Secara umum lingkungan dibagi berdasarkan unsur pembangunnya, yaitu lingkungan biotik dan lingkungan abiotik. Kemudian berdasarkan proses terbentuknya, yaitu lingkungan alami dan lingkungan buatan. NYC 1. Lingkungan Berdasarkan Proses Terbentuknya Sebagaimana telah disebutkan, lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar kehidupan manusia, baik berupa kondisi alam maupun apa yang ditentukan atau dibuat sendiri oleh manusia. Hal itu menunjukkan bahwa lingkungan daapt dibentuk sesuai dengan kebutuhan. Berikut ini adalah lingkungan ditinjau dari proses terbentuknya, yaitu a. Lingkungan Alami Lingkungan alami adalah lingkungan yang terbentuk melalui suatu proses alam secara dinamis, artinya tidak ada kesengajaan manusia dalam pembentukan tersebut. Lingkungan ini terdiri atas sumber-sumber alami berupa ekosistem dan berbagai komponen yang ada padanya baik komponen fisik ataupun komponen biologis. Selain itu, lingkungan alami juga mempunyai tingkat heterogenitas organisme dan makhluk hidup yang sangat tinggi. Contoh lingkungan alami sangat banyak di sekitar manusia, seperti gunung, laut, hutan, bukit, lembah, pantai, danau, sungai, rawa, padang rumput, dan lain sebagainya. b. Lingkungan Buatan Sesuai dengan namanya, lingkungan buatan adalah lingkungan yang dibentuk secara sengaja artinya ada campur tangan manusia. Dalam proses pembentukan lingkungan ini, manusia memanfaatkan bantuan teknologi baik berupa teknologi sederhana ataupun teknologi modern. Meski terbentuk melalui kesengajaan oleh manusia, tetapi lingkungan buatan juga mempunyai peran yang penting. Tujuan pembuatannya pun semata-mata agar bisa ditempati dan dimanfaatkan oleh manusia. Contoh lingkungan buatan adalah perkampungan, pasar, jalan, sekolah, dan lain sebagainya. 2. Lingkungan Berdasarkan Unsur Pembentuknya Lingkungan juga dapat dilihat dari unsur-unsur pembentuknya, dalam hal ini adalah komponen hidup seperti manusia dan tumbuhan serta komponen tidak hidup seperti batu dan tanah. Jenis lingkungan menurut sudut pandang ini dibagi menjadi dua, yaitu lingkungan biotik dan lingkungan abiotik. a. Lingkungan Biotik Lingkungan biotik juga disebut sebagai lingkungan organik, yaitu komponen berupa makhluk hidup yang mendiami bumi. Komponen tersebut terdiri atas makhluk hidup berupa manusia, hewan, dan tumbuhan, serta mikroorganisme seperti bakteri dan virus. Contoh lingkungan biotik adalah manusia, hewan, dan tumbuhan yang hidup dalam satu lingkungan. Sesuai dengan hal tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa unsur dari lingkungan hidup biotik adalah segala sesuatu yang bernyawa yang terdapat di atas muka bumi atau terdapat dalam lingkungan tertentu. Unsur-unsur dalam lingkungan biotik selanjutnya dibagi kembali menjadi tiga jenis, yaitu Produsen, komponen yang berperan sebagai produsen dalam lingkungan biotik adalah tumbuhan, karena makhluk ini mampu memproduksi bahan makanan yang diperlukan oleh makhluk hidup yang lain. Konsumen, komponen yang berperan sebagai konsumen pada lingkungan biotik adalah manusia dan hewan, karena kedua jenis makhluk hidup tersebut memanfaatkan makhluk hidup lain untuk memenuhi kebutuhannya. Pengurai, komponen yang berperan menjadi pengurai dalam lingkungan biotik adalah mikroorganisme seperti bakteri, cacing tanah, dan jamur. Mikroba tersebut bertugas menghancurkan dan merombak sisa-sisa dari organisme yang sudah mati. b. Lingkungan Abiotik Lingkungan abiotik atau juga disebut lingkungan anorganik adalah kondisi yang ada di sekitar makhluk hidup dan bersifat anorganik atau benda mati seperti air, udara, tanah, mineral, dan batu. Contoh-contoh tersebut sekaligus menjadi unsur pembangun lingkungan abiotik. Selain itu unsur dari lingkungan abiotik mempunyai fungsi pendukung, artinya keberadaannya diperlukan untuk membantu terciptanya suatu lingkungan. Ada empat unsur lingkungan abiotik yang bersifat vital bagi kelangsungan makhluk hidup, yaitu matahari, air, udara, dan tanah. Matahari, unsur lingkungan abiotik yang bersifat fisik di mana cahaya matahari diperlukan dalam proses fotosintesis tumbuhan sebagai unsur biotik dan juga menjadi sumber energi bagi makhluk hidup lain seperti manusia. Air, unsur lingkungan yang paling bersifat vital bagi makhluk hidup adalah air. Karena air dibutuhkan oleh manusia, hewan, dan tumbuhan untuk bertahan hidup. Tanpa air bencana kekeringan akan terjadi dan itu merugikan makhluk hidup. Meski begitu kelebihan air juga dapat mengakibatkan bencana banjir. Udara, sama halnya dengan air udara juga memiliki peran sangat vital bagi makhluk hidup. Karena semua yang bernyawa memerlukan udara untuk berpanas atau respirasi. Udara sendiri terdiri atas beragam jenis gas seperti oksigen yang dihirup oleh manusia dan hewan, serta karbondioksida yang digunakan tumbuhan untuk melakukan fotosintesis. Tanah, unsur abiotik berupa tanah juga sangat diperlukan bagi makhluk hidup. Tumbuhan membutuhkan tanah untuk tubuh, lalu dimanfaatkan oleh manusia dan hewan sebagai makanan. Kebanyakan mikroorgansime juga hidup di dalam tanah. Serta yang paling penting tanah menjadi tempat seluruh makhluk hidup berpijak. Selain itu unsur-unsur lingkungan abiotik atau anorganik juga bisa dilihat berdasarkan aspek ekologi manusia. Aspek ini berkaitan erat dengan hubungan timbal balik atau interaksi dan interelasi pada manusia dengan lingkungan. Unsur tersebut diklasifikasikan menjadi tiga kelompok, yaitu lingkungan alam, sosial, dan budaya. Lingkungan alam, kondisi alamiah yang ada dalam suatu wilayah atau ruang tertentu dan meliputi tanah, bebatuan, iklim, dan fisiografi. Lingkungan sosial, manusia dengan karakter dan seluruh aktivitasnya baik manusia sebagai suatu individu maupun sebagai makhluk sosial. Lingkungan budaya, semua benda yang diciptakan oleh manusia seperti bangunan, sistem kepercayaan, tatanan lembaga sosial, serta karya seni. Fungsi & Manfaat Manusia sebagai makhluk yang berakal tidak hanya sebatas menggantungkan hidup pada lingkungan, tetapi juga bisa memanfaatkan lingkungan untuk mengembangkan kehidupannya. Berikut ini adalah beberapa fungsi dan manfaat lingkungan bagi manusia selain menjadi tempat tinggal, yaitu Media untuk menghasilkan kebutuhan pokok manusia khususnya yang berupa keperluan sandang, pangan, dan papan. Sumber energi yang diperlukan misalnya membuat listrik bertenaga cahaya matahari. Tempat untuk manusia dan makhluk hidup lainnya melakukan interaksi dan sosialisasi. Sumber mineral yang bisa dimanfaatkan kembali untuk membantu kelangsungan makhluk hidup, khususnya manusia. Media untuk membentuk ekosistem serta melestarikan flora, fauna, dan berbagai sumber alam lainnya yang perlu dilindungi. Penyebab Kerusakan Lingkungan Segala sesuatu yang digunakan dan dimanfaatkan pasti mempunyai risiko untuk mengalami kerusakan, tidak terkecuali lingkungan hidup. Kerusakan lingkungan juga mempunyai kaitan dengan pencemaran yang terjadi. Pencemaran lingkungan terbagi menjadi dua jenis, yaitu pencemaran langsung dan pencemaran tidak langsung. Pencemaran lingkungan langsung, artinya pencemaran yang dampaknya langsung berimbas kepada kesehatan makhluk hidup seperti manusia, hewan, dan tumbuhan. Selain itu juga mempengaruhi keseimbangan ekologis berupa udara, air, dan tanah. Pencemaran lingkungan tidak langsung, artinya terjadi pada berbagai bahan kimia yang bereaksi dengan unsur-unsur abiotik seperti udara, air, dan tanah, sehingga berdampak dengan terjadinya polusi. Pixabay Selain itu pencemaran lingkungan juga dapat ditinjau berdasarkan obyek pencemaran pada lingkungan. Ada tiga jenis pencemaran menurut aspek tinjauan ini, yaitu pencemaran di sungai dan laut, pencemaran tanah, dan juga pencemaran hutan. Pencemaran sungai dan laut yang disebabkan oleh aktivitas manusia seperti membuang limbah rumah tangga dan industri berupa plastik ke aliran sungai dan laut, penggunan logam berat, memanfaatkan air panas, dan juga membuang limbah cair yang dihasilkan dari kapal. Padahal plastik, logam, dan sebagainya sangat susah untuk hancur baik secara fisik, kimia, maupun biologis. Pencemaran tanah akibat pemakaian pupuk dan pestisida secara berlebihan serta pembuangan limbah plastik yang tidak bisa terurai. Tanah yang tercemar akan menunjukkan gejala seperti tanah menjadi keras dan kering, karena terdapat kandungan garam yang berlebih di Pencemaran hutan dikarenakan pemanfaatan yang diterapkan terhadap kawasan ini tidak dikendalikan dengan benar. Bentuk pencemaran hutan yang paling sering terjadi adalah penebangan liar yang apabila dilakukan secara berkesinambungan akan berimbas pada kegundulan hutan. Padahal hutan mempunyai peran vital sebagai paru-paru dunia dan sebenarnya bisa diperbaharui. Secara umum ada dua faktor penyebab terjadinya kerusakan lingkungan hidup. Kedua faktor tersebut adalah faktor alam yang terjadi secara alami dan faktor buatan yang terjadi akibat adanya campur tangan manusia. 1. Faktor Alam Sesuai dengan namanya, faktor alam artinya terjadi melalui proses alam dan tidak bisa dicegah, tetapi bisa dihindari untuk meredam atau mengurangi kerusakan yang ditimbulkannya. Faktor yang alam yang mengakibatkan kerusakan lingkungan hidup adalah bencana alam dan kondisi cuaca yang buruk. Faktor alam ini bisa terjadi secara tiba-tiba dan juga berbahaya untuk makluk hidup termasuk manusia. Beberapa contoh dari bencana alam yang merusak lingkungan adalah tsunami, banjir, tanah longsor, gempa bumi, letusan gunung berapi, badai, dan tornado. 2. Faktor Buatan Manusia adalah makhluk yang memiliki kemampuan akal dan bersifat cerdas. Dengan begitu manusia menjadi satu-satunya makhluk yang mempunyai kemampuan tinggi di muka bumi. Oleh sebab itu kehidupan manusia akan mengalami perkembangan misalnya dari gaya hidup sederhana perlahan-lahan berubah menjadi gaya hidup modern. Perkembangan tersebut juga berimbas pada peningkatan kebutuhan manusia yang tidak jarang berujung pada eksploitasi sumber daya alam secara berlebihan. Apabila hal ini terus berlanjut pada akhirnya akan memicu timbulnya bencana alam seperti pembuangan limbah di sungai menyebabkan banjir dan penebangan liar di hutan mengakibatkan tanah longsor. Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup Pada kenyataannya manusia sadar bahwa lingkungan hidup yang baik sangat diperlukan untuk tetap menjaga kelangsungan hidup dari manusia. Oleh sebab itu berbagai upaya pelestarian lingkungan terus digalakkan untuk memperbaiki lingkungan yang terlanjur rusak dan mencegah timbulnya kerusakan kembali. Pixabay Berikut adalah cara melestarikan lingkungan, antara lain Melakukan reboisasi atau penghijauan kembali pada lahan yang gundul, tandus, dan kritis. Menerapkan sistem tebang tanam atau tebang pilih untuk menjaga kelestarian areal hutan dan kawasan perairan di pesisir pantai, sehingga fauna hidup di dalamnya bisa tetap terjaga. Menjaga kondisi wilayah tangkapan hujan seperti pegunungan agar selalu dalam kondisi hijau, karena wilayah tersebut berperan penting terhadap perairan di darat. Mengelola tanah sesuai dengan kemampuan dan kondisinya, serta membuat sistem drainase atau irigasi agar aliran air tidak tersumbat dan tergenang. Mengolah limbah yang berdampak buruk bagi lingkungan hidup sebelum kemudian dibuang, sehingga tidak mengakibatkan pencemaran lingkungan. Menciptakan dan membiasakan diri untuk menggunakan barang-barang yang dihasilkan dari industri ramah lingkungan. Menindak tegas seperti memberi sanksi kepada pelaku yang melakukan pencemaran terhadap lingkungan. Memakai teknologi yang bersifat ramah lingkungan dalam pemanfaatan sumber daya alam baik yang berupa sumber daya bisa diperbaharui ataupun sumber daya tidak bisa diperbaharui. Mengawasi dan melakukan evaluasi terkait perilaku pemegang Hak Pengusahaan Hutan atau HPH untuk mencegah terjadinya eksploitasi hutan secara berlebihan. Menumbuhkan kesadaran pada masyarakat mengenai pentingnya untuk melestarikan udara, air, tanah, dan berbagai unsur lain yang berhubungan dengan lingkungan. Selain itu ada beberapa langkah-langkah sederhana yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya kerusakan pada lingkungan. Kegiatan ini mungkin sekilas tidak berkaitan dengan lingkungan, tetapi tanpa disadari dampak yang ditimbulkan sebenarnya berujung pada keadaan lingkungan hidup, yaitu Membiasakan diri untuk membuang sampah pada tempatnya. Meminimalisir penggunaan produk berbahan kertas, plastik, dan kaleng. Memanfaatkan produk yang dihasilkan dari proses daur ulang. Mengemat pemakaian air, listrik, serta Bahan Bakar Minyak BBM. Menanam tanaman di lingkungan rumah yang ditempati tinggal dan merawatnya. Lingkungan di Indonesia Konsep lingkungan di Indonesia diatur di dalam Undang Undang No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup. Di dalam undang-undang tersebut disebutkan bahwa yang dimaksud sebagai lingkungan adalah suatu kesatuan antara ruang, daya, keadaan, serta makhluk hidup termasuk manusia dan perilakunya. Semua kesatuan tersebut kemudian mempunyai peran dalam mempengaruhi kesejahteraan manusia serta makhluk hidup yang lain dan juga berpengaruh pada kelangsungan mata pencahariannya. Penggambaran lingkungan secara sederhana adalah semua yang ada di sekitar manusia yang mempunyai interaksi dan hubungan timbal balik. Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki komponen penyusun lingkungan paling lengkap. Mulai dari kekayaan flora dan fauna yang berlimpah, persediaan air yang mencukupi, sampai keberadaan bentangan alam yang memukau seperti hutan, laut, danau, sungai, dan rawa-rawa. Hanya saja kondisi itu membuat risiko kerusakan lingkungan akibat perbuatan manusia juga cukup besar di Indonesia. Pembukaan lahan hutan menjadi pemukiman penduduk atau pusat industri cukup marak terjadi di Indonesia, belum lagi kebiasaan masyarakat membuang limbah sembarangan. Semua itu mengakibatkan kerusakan lingkungan. Beberapa masalah lingkungan yang dihadapi Indonesia khususnya di area perkotaan adalah polusi baik di udara, air, dan tanah, menipisnya sumber daya alam akibat penggunaan secara berlebihan, keanekaragaman hayati berada pada fase kritis dan terancam punah, penggundulan hutan, dan pembuangan limbah secara sembarangan.
FLyQF. 6er3drv9yl.pages.dev/2626er3drv9yl.pages.dev/3666er3drv9yl.pages.dev/1796er3drv9yl.pages.dev/2876er3drv9yl.pages.dev/2346er3drv9yl.pages.dev/1446er3drv9yl.pages.dev/436er3drv9yl.pages.dev/516
salah satu ciri adanya proses pembentukan lingkungan hidup binaan adalah